Serang – Kondisi Ngantini (48), warga Kampung Sukamanan, RT 04/RW 04, Kelurahan Cimuncang, Kota Serang, sungguh memprihatinkan. Janda paruh baya ini tinggal di gubuk dengan kondisi perut terus membesar akibat kanker yang tak pernah diobati.
Meski sangat berharap untuk bisa kembali normal, Ngantini hanya bisa pasrah dengan keadaan. Dia tak mencoba mengobati penyakit yang menggerogoti perutnya karena sadar tak punya biaya.
Kepada sejumlah wartawan yang menemui di rumahnya, Selasa (28/11/2017), Ngantini menceritakan, penyakit kanker dideritanya sejak 2015 lalu. Awalnya, Ngantini merasakan sakit di perutnya, namun dia tidak tahu penyebabnya.
Ngantini memilih membiarkan kondisi perut yang kesakitan hingga akhirnya perutnya terus membesar. Sejumlah tetangga yang peduli kemudian membawa Ngantini ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang untuk diperiksa.
“Kata dokter terkena kista,” kata Ngantini lirih.
Menurut Ngantini, dokter di RSUD Serang merujuk Ngantini ke RSUD Kota Tangerang. Namun, di rumah sakit tersebut Ngantini tidak diobati, melainkan disuruh menunggu berbulan-bulan.
“Ya beginilah nasib orang susah. Mau berobat aja susah. Waktu itu juga dibantu tetangga berobat dan sekarang mah saya pasrah saja, karena tidak memiliki biaya,” ujarnya sambil menetaskan air mata.
Penderitaan yang dialami Ngantini seolah lengkap sudah. Dalam kondisi harus menahan sakit dari perut yang digerogoti kanker, Ngantini juga harus tetap berjuang mempertahankan hidup dengan berjualan makanan ringan.
Derita Ngantini sejatinya tengah mengetuk nurani sesama untuk datang mengulurkan bantuan sebagai bentuk rasa peduli.(Rus)