Banten Hits – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pandeglang, berjanji akan mengusut tuntas kasus dugaan penyelewengan tunjangan guru daerah tahun 2013-2015 di Kabupaten Pandeglang. Sejumlah pihak terkait kasus ini, telah m
“Sejauh ini, kita masih melakukan klarifikasi kepada pihak pihak terkait, termasuk Kepala Dinas Pendidikan (Muhammad Amri),” kata Kasi Intel Kejari Pandeglang Edius Manan saat ditemui Banten Hits di ruang kerjanya, Selasa (3/5/2016).
Menurutnya, pihaknya belum bisa menjelaskan terkait potensi penyimpangan tunjangan guru tersebut, karena masih dalam proses klarifikasi. Namun, jika kemudian ditemukan penyimpangan, Kejari Pandeglang akan mengusut tuntas kasus tersebut.
“(Jika ada penyimpangan) kita harus tuntaskan, dan mudah-mudahan di SKPD lain tidak ada. Tetapi itu juga tidak menutup kemungkinan juga. Kita lihat saja nanti,” jelasnya.
Pantauan Banten Hits di gedung Kejari Pandeglang, terlihat beberapa pejabat tampak antre dipanggil salah satu staf untuk diperiksa di ruangan Kasi Pidana Khusus, salah satunya Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Karang Tanjung Caswa.
Ketika dikonfirmasi soal pemeriksaan ini, Caswa mengakui dirinya usai diminta klarifikasi terkait kasus tersebut.
“Ia tadi dimintai klarifikasi terkait kasus itu,” ujarnya singkat.
Data yang berhasil dihimpun Banten Hits, jumlah guru yang seharusnya mendapatkan tunjangan dari program tersebut sebanyak 8.000 orang dengan nilai tunjangan Rp 250 ribu per orang. Namun, hanya 7.025 guru yang diberikan, sisanya diduga diselewengkan oknum Dindikbud Kabupaten Pandeglang.
Untuk diketahui, Muhammad Amri baru menjabat lima bulan di Dina Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang. Sebelumnya, dinas tersebut dijabat Dadan Tafif Daniel yang kini menjabat Asisten Daerah (Asda) III Pemerintah Kabupaten Pandeglang.(Rus)
