4. Anggaran Pertahanan Kecil
Prabowo Subianto juga menyoal pertahanan keamanan Indonesia yang dinilainya terlalu lemah karena anggarannya terlalu kecil.
Dilansir viva.co.id, Prabowo menyebut anggaran ini masih jauh dibanding Singapura yang memiliki anggaran militer 30 persen dari GDP-nya. Sedangkan Indonesia cuma 0,8 persen dari GDP.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, anggaran pertahanan keamanan terus meningkat sejak 2010 yang berada di kisaran Rp40,7 triliun. Di tahun 2011, anggaran pertahanan keamanan tercatat meningkat menjadi Rp47,5 triliun. Selanjutnya naik kembali menjadi Rp64,4 triliun di tahun 2012 dan menyentuh Rp77 triliun di tahun 2013.
Sementara belanja pemerintah pusat untuk fungsi pertahanan pada 2014 seperti tertuang dalam Nota Anggaran APBN 2019, tercatat sebesar Rp86,3 triliun. Anggaran serupa naik pada 2015 menjadi Rp101,69 triliun. Di tahun 2016 anggaran pertahanan sebesar Rp98,24 triliun.
Di tahun 2017, anggaran naik menjadi Rp117,5 triliun. Namun di tahun 2018 dan 2019, belanja pertahanan sempat turun. Penurunan terbesar di tahun 2018 sebesar Rp10 triliun menjadi Rp107,57 triliun. Di tahun 2019, turun tipis menjadi Rp 107,22 triliun.
Pada fungsi ketertiban dan keamanan, belanja pemerintah pusat pada 2014 sebesar Rp69,32 triliun. Angka itu naik menjadi Rp94,52 triliun pada 2015, Rp113,34 triliun pada 2016, dan Rp135,74 triliun di 2017.
Di tahun 2018, belanja pertahanan dan keamanan pemerintah pusat mencapai Rp131,90 triliun. Tercatat pula ada Rp118,44 triliun anggaran yang dialokasikan untuk belanja pertahanan dan keamanan pada APBN 2019 atau 4,4 persen dari total anggaran sebesar Rp 2.461,1 triliun.
Terkait pernyataan Prabowo bahwa Singapura memiliki anggaran militer 30 persen dari GDP-nya, seperti yang dimuat The Straits Times pada 18 Februari 2019 lalu, Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat dalam pidato anggarannya saat itu mengatakan, sekitar 30 persen dari total pengeluaran Pemerintah tahun ini disisihkan untuk mendukung upaya pertahanan, keamanan dan diplomasi, yang merupakan pengeluaran yang signifikan namun sangat diperlukan.