Banten Hits – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pandeglang sudah mencapai 226 orang, bahkan lima di antaranya telah meninggal dunia. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Pandeglang enggan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Indah Dinarsiani mengungkapkan, alasan pihaknya enggan menetapkan status KLB karena mempertimbangkan berbagai hal, seperti harus menyiapkan obat dan peralatan di puskesmas. Sementara saat ini, kedua hal tersebut dinilai masih belum memadai.
Indah juga mengakui jika syarat untuk ditetapkan KLB DBD di Pandeglang telah terpenuhi. Bahkan menurut Indah, saat ini Kabupaten Pandeglang menempati urutan kedua tertinggi korban DBD di Provinsi Banten setelah Kabupaten Tangerang yang menempati urutan pertama.
“Ada banyak pertimbangan, seperti keterbatasan SDM untuk petugas fogging. Sehingga itu tidak dapat mengakomodir seluruh daerah yang terpapar DBD,” kata Indah, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (04/02/2016).
Menurutnya, Jika Pandengang dinyatakan KLB, khawatir terjebak mengurus prosedur KLB yang cukup panjang, sementara pasien tidak tertangani.
“Memang secara potensi sudah KLB. Tetapi Pemda belum menyatakan itu KLB, karena banyak hal yang harus kita persiapkan,” katanya.
Sementara, dari 226 penderita yang positif terjangkit DBD berasal dari 20 kecamatan dan 77 desa kelurahan di Pandeglang. Korban terbanyak berasal dari Kecamatan Panimbang, Cimanggu, Cigeulis, dan Cibaliung,” ujarnya.
Namun begitu, lanjut Indah, pihaknya memprediksi pada akhir Februari 2016, jumlah penderita DBD akan menurun. Karena berdasarkan kajian Dinkes, kasus DBD seperti saat ini merupakan siklus tiga tahunan.(Rus)
 di Kabupaten Pandeglang sudah mencapai 226 orang, bahkan lima di antaranya telah meninggal dunia. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Pandeglang enggan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).){kind=link}