Banten Hits.com – Kabupaten Tangerang memiliki obyek wisata baru dan menjadi pusat perhatian masyarakat. Setiap hari, obyek wisata itu kini ramai dikunjungi warga dari berbagai wilayah.
Sssst….tapi jangan salah. Obyek wisata yang satu ini, bukan seperti kawasan wisata pada umumnya, melainkan sebuah Pabrik Kuali yang digrebek, lantaran mempekerjakan buruhnya seperti budak.
Banten Hits.com – Kabupaten Tangerang memiliki obyek wisata baru dan menjadi pusat perhatian masyarakat. Setiap hari, obyek wisata itu kini ramai dikunjungi warga dari berbagai wilayah.
Sssst….tapi jangan salah. Obyek wisata yang satu ini, bukan seperti kawasan wisata pada umumnya, melainkan sebuah Pabrik Kuali yang digrebek, lantaran mempekerjakan buruhnya seperti budak.
Lokasi obyek wisata ini sendiri berada di tengah perkampungan. Tepatnya, di Kampung Bayur Opak, RT 06/01, Desa Lebak Wangi, Kabupaten Tangerang.
Nah, bagi anda yang penasaran dengan obyek wisata yang menghebohkan ini, tinggal datang saja.
Semenjak terbongkarnya praktik perbudakan di pabrik yang memproduksi alat perkakas kuali itu pada Jumat lalu, kini lokasi itu dijubeli warga yang datang dari berbagai desa.
Saking ramainya, sejumlah penjaja makanan menjamur untuk menangguk rezeki dari para pengunjung yang datang.
Hasan misalnya, salah seorang penjaja bakso tusuk yang biasa berkeliling, kini memilih untuk berjualan di lokasi pabrik yang menjadi bak obyek wisata ini.
“Biasanya saya jualan keliling. Namun ketika saya melihat ramai warga, saya akhirnya mangkal di sini. Alhamdulillah, tiga jam mangkal dagangan saya laku keras ,” ujarnya kepada Banten Hits.com, Senin (06/05/2013).
Menurut Hasan, warga yang berkunjung ke lokasi pabrik bukan hanya berasal dari Desa Lebak Wangi saja, melainkan dari sejumlah desa yang ada di Kabupaten Tangerang.
Jika setiap harinya, bakso tusuk yang dijualnya tidak habis dan cuma memperoleh keuntungan sedikit, kini Hasan mengaku bisa menangguk penghasilan berlebih.
“Ini seperti tempat wisata saja. Saya tidak perlu berkeliling untuk menjual barang dagangan saya. Di lokasi ini dengan sekejap mata, saya bisa dapat penghasilan tiga ratus ribu,” tuturnya.
Pasca digrebek, pabrik kuali milik Yuki Irawan yang terbukti mempekerjakan buruhnya ini seperti budak, memang menjadi pusat perhatian publik setelah gencar diberitakan media massa. (Hendra Wibisana).
