Serang- Polda Banten memastikan video seorang pasien di Rumah Sakit Drajat Prawira (RSDP) Serang yang dikabarkan suspect Virus Corona merupakan hoaks alias tidak benar. Hal itu terbukti setelah korps bhayangkara melakukan penyelidikan.
Kabid Humas polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata mengatakan pasien yang berada dalam video tersebut merupakan pasien yang mengidap Penyakit Paru-Paru bukan terjangkit Virus Corona yang disebutkan dalam video viral dan meresahkan masyarakat Serang Banten.
“Ditreskrimsus Polda Banten telah melakukan upaya penyelidikan terkait beredarnya video yang meresahkan warga Banten, dari hasil penyelidikan dipastikan pemberitaan dari video tersebut adalah Hoax atau tidak benar,”kata Edy kepada awak media.
Saat ini, kata Edy, video viral yang beredar luas di media sosial Facebook, Instagram dan WhatsApp tengah ditindaklanjuti Ditkrimsus Polda Banten.
Ia menegaskam penyebae hoaks dapat diancam Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang-Undang ITE (UU ITE).
“Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik yang dapat diancam pidana berdasarkan Pasal 45A ayat (1) UU 19/2016, yaitu dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar,”jelasnya.
Edy pun mengimbau untul seluruh masyarakat khususnya warga Banten agar Bijak Bermedsos, tidak sebarkan Foto foto orang sakit, pemberitaan Hoaks, video hoaks atau konten hoaks yang di peroleh dari media sosial, teliti dan cek ke sumbernya.
“Untuk itu dalam mengunakan media Sosial kita harus cerdas dan bijak, jadikanlah sebagai wadah atau tempat belajar untuk mengelola arus modernisasi berupa Tekhnologi, informasi dan Komunikasi, jangan terpancing berita tidak benar, saring sebelum share,”imbuhnya.
Editor: Fariz Abdullah
